Breaking News

News Update

Hiburan

Thursday, July 12, 2012

Agama Boleh Beda, tapi Rasa Tetap Sama


AnakNgalo--Rabu, (12/07/2012) di sebuah perkampungan nun jauh di pedalaman Manggarai Tengah, tepatnya di Lengko Ajang diselanggarakan sebuah upacara syukuran keluarga atas terpilihnya salah seorang Putera dari keluarga besar Kraeng (Bangsawan-Manggarai) Lengko Ajang untuk menjadi seorang pastor yakni Pater Mikael Jofri Kelen, SMM. Rangkaian acara dimulai dengan upacara adat syukuran menurut tradisi Manggarai yakni “caci” selama dua hari berturut-turut yang melibatkan semua masyarakat adat di berbagai anak kampung di sekitar Lengko Ajang. Sebagai puncaknya, syukuran ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi, perayaan perjamuan syukur bersama menurut tata cara Gereja Katolik.

Yang menarik adalah latar belakang keluarga Pater Jefri Kelen. Keluarga besarnya adalah penganut Agama Islam yang berasal dari perantauan Selayar yang sudah beberapa generasi mendiami pedalaman Lengko Ajang, sebuah perkampungan nan indah dan subur di lembah pegunungan-pegunungan tinggi Manggarai Timur. Seperti dituturkan Pak Ismail, ketua panitia perayaan tersebut, bahwa tata panggung tempat utama perayaan syukur ini memadukan konsep bangunan mesjid dan Gereja. Di bagian tengah dan belakang dari atap panggung disetting menyerupai kubah mesjid, sedangkan di bagian depan disetting menyerupai candi-candi Gereja. Menurut, Pak Ismail, yang juga saudara sepupu dari Pater Jefri, tata panggung tempat perayaan itu memiliki dasar filosofis bahwa masa lalu Pater Jefri atau leluhurnya adalah muslim dan masih banyak saudaranya juga yang muslim, meskipun Pater Jefri dan keluarga besarnya sudah menjadi penganut Katolik. Karena itu, bagi sang arsitek perayaan ini, kerja keras dari keluarga besar yang muslim untuk perayaan syukur ini merupakan ungkapan kebersamaan yang mengatasi sekat-sekat agama. Perbedaan agama jangan sampai memecah-belah keluarga besar Katolik dan Islam yang sama-sama mendiami wilayah Lengko Ajang.

13420561252061841880

Keponakan Pater Jefri Baik yang Katolik Maupun Islam Menarikan Tarian Manggarai (dokpri)

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Pater Prof. Dr. Aleks Lanur, OFM, seorang imam Fransiskan pertama kelahiran Kalo, Lengko Ajang dalam sambutannya untuk memberi petuah bagi keluarga besarnya. Pater Aleks Lanur tetap meminta seluruh anggota keluarga besar Manggarai untuk saling menghargai perbedaan dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu sentimen agama yang datang dari luar. Mengapa? Karena menurut, Sang Profesor dalam bidang Filsafat yang masih aktif mengajar di program doktoral filsafat, Fakultas Filsafat Universitas Indonesia ini, meskipun jalan masing-masing anggota keluarga berbeda, tetapi tetap mengarah kepada tujuan yang sama yakni untuk menjadi sempurna dalam hidup sama seperti Sang Pencipta yang sempurna.

1342056946622538493

Pater Jefri Kelen (tengah) Bersama Para Pastor Lainnya dan Pater Aleks Lanur Mendapinginya sebagai Kakak Sulung (dokpri)

Senada dengan kedua abangnya di atas, Pater Jefri juga meminta kepada seluruh keluarga besarnya yang Katolik agar sungguh-sungguh menjadi orang Katolik yang taat dan kepada kelurga besarnya yang muslim agar sungguh-sungguh menjadi muslim yang soleh dan taat dalam hidup.

Perayaan ini merupakan perayaan syukur bersama baik keluarga besar Katolik maupun muslim. Mereka semua sama-sama merasa bangga karena salah satu putera dari kelurga mereka ini ada yang mau menjadi seorang pastor dalam Gereja Katolik. Mereka juga meminta Pater Jofri Kelen yang akan bertugas di Equador, Amerika Latin, untuk setia menjadi Pastor yang baik sampai akhir hayat.

1342056464766556900

Kelurga Besar Islam dan Katolik Mendapatkan Berkat via Penumpangan Tangan Imam Baru (dokpri) (Fajar, kompasiana)

No comments:

Post a Comment

Designed By