Breaking News

News Update

Hiburan

Wednesday, July 11, 2012

Belajarlah Untuk Mengerti


AnakNgalo-- Siang yang terik hari itu,dari kejauhan lampu lalu lintas di perempatan sudah menyala kuning,Jono segera menekan pedal gas kendaraannya… Jono terus melaju menerobos lampu yang sudah merah.

Priiiit….!!!,seorang polisi memintanya berhenti.. Ia melihat siapa polisi itu.. yaitu Rizal,temannya semasa SMA dulu… legalah Jono.

“Hey Zal….. Duh, sepertinya saya kena tilang nih,Saya memang agak buru-buru,Istri saya sedang menunggu di rumah, hari ini Ia ulang tahun.. dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya…tentu aku tidak boleh terlambat dong”

“Saya mengerti Jon,tapi sebenarnya kami sering memperhatikanmu menerobos lampu merah di persimpangan ini” ,jawab polisi itu yang memang Rizal adanya.

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM beserta surat-surat lainnya,lalu menutup kaca jendelanya. Rizal terlihat menulis surat tilang dan setelah agak lama,Rizal kembali dan mengetuk kaca jendela mobil.

Jono memandangi wajah Rizal dengan penuh kecewa karena merasa di tilang oleh temannya,di bukanya kaca jendela itu sedikit.. cukup untuk memasukkan surat tilang dan Rizal kembali ke posnya.

Jono mengambil surat tilang,tapi ternyata SIM dan surat-surat lain miliknya di kembalikan bersama sebuah kertas nota.

“Nota apa ini…?”,buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Rizal si polisi..


Halo Jon,tahukah kamu Jon…,aku dulu mempunyai seorang anak perempuan,sayang…Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah,dan pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan, begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi…,sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada.. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk..,Do’akan agar permohonan kami terkabulkan ya Jon…berhati-hatilah?”

Temanmu_Rizal

Jono terhenyak,Ia segera keluar dari kendaraan mencari Rizal,tapi Rizal sudah meninggalkan posnya..

Sepanjang jalan pulang Jono mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan oleh Rizal sang teman.

Renungan,

Tidak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain.. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka orang lain.. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati, dan hargailah orang-orang disekitarmu kawan… (Arab Kere, Kompasiana)

No comments:

Post a Comment

Designed By