Breaking News

News Update

Hiburan

Sunday, July 15, 2012

Premium Dijual Tengah Malam


AnakNgalo-- Pengendara baik roda dua maupun roda empat kembali mengeluhkan sering terjadinya kelangkaan BBM di sejumlah SPBU, terutama premium atau bensin.

Akibatnya warga harus membeli minyak ketengan di pinggiran jalan yang harganya lebih mahal dan volume liternya kurang dapat dipertanggungjawabkan.Kondisi ini diakibatkan oleh penjualan premium oleh oknum pengelola SPBU kepada pedagang eceran yang melanggar aturan dan berlebihan. Padahal Dinas Koperasi Industri dan Perdangan sudah mengatur pembelian menggunakan jerigen, dengan tujuan agar minyak di eceran tersedia namun stok di SPBU tidak langka.“Payah, sekarang sulit bensin kita temui di SPBU,” kata Santo, salah seorang pengendara asal Desa Pisang Berebus, Gunung Toar, kepada Riau Pos, Ahad (15/7). Hasil pantauan kelangakan premium yang sering terjadi ada di SPBU Kebun Nenas dan SPBU Sitorajo Kari. Pada siang hari rata-rata kedua SPBU ini tidak lagi beroperasi, kalaupun beroperasi hanya untuk menghabiskan stok malam hari yang sebelumnya sudah dijual kepada eceran.Modus penjualan bensin ke pedagang eceran memang semakin menjadi-jadi dalam beberapa pekan belakangan. Truk pengangkut bensin yang datang dari Pekanbaru sebagian datang pada malam hari. Karena datang pada malam hari, maka buka SPBU juga pada malam hari bahkan sampai dini hari. Menjelang waktu ini, para oknum-oknum pengelola SPBU melakukan penjualan besar-besaran kepada pedagang eceran.Agar terlihat SPBU masih ada stok, mereka menyisakan sedikit kuota untuk pagi hari. Ironisnya pada pagi hari penjualan premium ke pedagang eceran juga terjadi, baik menggunakan jerigen maupun menggunakan mobil.Karena itu bukan barang aneh kalau pagi hari banyak mobil-mobil yang berulang kali melakukan pengisian bensin, lalu dikeluarkan di tempat tertentu dan kembali mengisi bensin. SPBU yang masih melayani pembelian bensin hingga siang hari tampaknya hanya pada SPBU Sungai Jering. Karena itu antrean panjang kenderaan untuk mendapatkan premium bersubsidi di SPBU ini menjadi pemandangan biasa.Tidak hanya itu, selain premium di dua SPBU ini langka, ironisnya pedagang eceran menjamur di dekat kedua SPBU ini. Padahal sesuai aturan, pedagang eceran tidak dibenarkan berjualan dalam jarak tertentu dari SPBU. Ironisnya walau kembali banyak warga yang mengeluh akibat stok premium di SPBU yang seirng habis, namun belum ada tindakan dari penegak hukum untuk membuat efek jera. (riaupos.co)

No comments:

Post a Comment

Designed By